Senin, 12 Desember 2016

TEORI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

    Teori-Teori tentang Hakikat Perkembangan Peserta Didik

1.      Teori Psikodinamika
Teori psikodinamika adalah teori psikologi yang berupaya menjelaskan hakikat dan perkembangan tingkah laku (kepribadian) manusia. Teori ini dipelopori oleh Sigmund Freud (1856-1939). Menurut teori ini, tingkah laku manusia merupakan hasil tenaga yang beroperasi di dalam pikiran, yang sering tanpa disadari oleh individu.
Berdasarkan ide-ide pokok tentang tingkah laku manusia tersebut, Freud kemudian membedakan kepribadian manusia atas tiga unit mental atau struktur psikis berikut.
a.       Id; merupakan aspek biologis kepribadian.
b.      Ego; merupakan aspek psikologi kepribadian.
c.       Superego; merupakan aspek sosiologis kepribadian.

2.      Teori Behavioristik
Behavioristic adalah sebuah aliran dalam pembahasan tingkah laku manusia yang dikembangkan olwh John B. Watson (1878-1958), seorang ahli psikologi Amerika, pada tahun 1930, sebagai reaksi atas teori psikodinamika. Watson dan tokoh behavioristic lainnya, meyakini bahwa tingkah laku manusia merupakan hasil dari pembawaan genetis dan pengaruh lingkungan atau sitiasional.

3.      Teori Humanistik
Teori humanistic muncul pada pertengahan abad ke-20 sebagai reaksi terhadap teori psikoldinamika dan  behavioristic. Para teoritikus humanistic meyakini bahwa tingkah laku manusi tidak dapat dijelaskan sebagai hasil dari konflik-konflik yang tidak disadari maupun sebagai hasil pengondisian.

4.      Teori Psikologi Transpersonal  
Psikologi transpersonal merupakan pengembangan psikologi humanistic.

5.      Teori Nativisme (Teori yang Berorientasi pada Biologi)
Para penganut nativisme berpandangan bahwa bayi itu lahir sudah dengan pembawaan baik dan pembawaan buruk. Dengan kata lain, aliran nativisme berpandangan segala sesuatunya ditentukan oleh factor-faktor yang dibawa sejak lahir, jadi perkembangan individu itu semata-mata dimungkinkan dan ditentukan oleh dasar turunan, misalnya  kalau ayahnya pintar, maka kemungkinan besar anaknya juga pintar.

6.      Teori Empirisme (Teori Lingkungan)
Aliran empirisme bertentangan dengan paham aliran nativisme. Tokoh perintis aliran empirisme adalah seorang filosof Inggris bernama John Locke (1704-1932) yang mengembangkan teori “tabula rasa”, yakni anak lahir di dunia bagaikan kertas putih yang bersih. Pengalaman empiric yang diperoleh dari lingkungan akan berpengaruh besar dalam menentukan perkembangan anak.

7.      Teori Konvergensi
Aliran ini berpadangan bahwa perkembangan individu itu baik dasar (bakat, keturunan) maupun lingkungan, kedua-duanya memainkan peranan penting. Bakat yang dibawa anak sejak lahir tidak berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan yang sesuai untuk pengembangan bakat itu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar