Observasi
a.
Pengertian Observasi Menurut Para Ahli
Menurut Kartono (1980: 142) pengertian observasi adalah
studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala
psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan.
Menurut Patton (1990: 201 dalam Poerwandari, 1998: 68)
menegaskan observasi merupakan metode pengumpulan data esensial dalam
penelitian, apalagi penelitian dengan pendekatan kualitatif. Agar memberikan
data yang akurat dan bermanfaat, observasi sebagai metode ilmiah harus
dilakukan oleh peneliti yang sudah melewati latihan-latihan yang memadai, serta
telah mengadakan persiapan yang teliti dan lengkap.
Menurut Gall dkk, observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data
dilakukan dengan mengamati perilaku dan lingkungan, baik sosial dan material
dari individu atau kelompok yang diamati.
Menurut Gibson, R.L, obsevasi adalah teknik yang tepat digunakan untuk
mengurutkan judul dalam membuat keputusan dan kesimpulan tentang orang lain
yang diamati, meskipun pengamatan ini tidak bisa berdiri sendiri, harus
dilengkapi juga dengan penggunaan metode lain dari penilaian.
Menurut Karl Welck, menunjukan bahwa pengamatan mencatat,
encoding, konvensi dari serangkaian suasana hati dan perilaku yang terkait
dengan organisasi sesuai dengan tujuan empiris.
Menurut Arikunto, observasi adalah usaha sadar untuk
mengumpulkan data dilakukan secara sistematis dengan prosedur standar.
1.
Observasi Partisipan
Observasi partisipan merupakan observasi yang dilakukan
dengan sistem observer yang terlibat langsung secara aktif terhadap suatu objek
penelitian. Selain itu, ada pula sistem non observasi yang merupakan kebalikan
dari observer.
2.
Observasi Sistematik
Observasi sistematik merupakan bagian dari jenis
observasi. Observasi jenis ini biasa disebut dengan observasi kerangka. Sebelum
melakukan kegiatan observasi biasanya kita terlebih dahulu membuat kerangka
tentang ciri-ciri dan faktor yang diobservasi.
3.
Observasi Eksperimental
Observasi eksperimental merupakan observasi yang
dilakukan pada situasi yang telah disiapkan sedemikian rupa demi meneliti
sesuatu yang dicoba. Observasi eksperimental memiliki ciri-ciri sebagai
berikut: situasi dibuat dengan sedemikian rupa sehingga observasi tidak
diketahui maksud diadakannya observasi, dibuat dengan variasi siruasi untuk menunjukan
perilaku tertentu, observasi akan dihadapkan pada situasi yang ditimbulkan
dibuat sengaja, faktor-faktor yang tidak diinginkan pengaruhnya dapat dikontrol
dengan secermat mungkin, segala aksi-reaksi dalam observasi dicatat dengan
sangat teliti dan cermat.
b.
Tahap- tahap Observasi
Mengenai tahap-tahap observasi, penulis seperti Adler dan
Adler (dalam Basuki, 2006) menyatakan bahwa observasi memiliki 7 tahap yaitu:
1.
Seleksi suatu latar (setting) yaitu dimana dan kapan proses-proses dan
individu-individu yang menarik itu dapat diobservasi.
2.
Berikan definisi tentang apa yang dapat didokumentasikan dalam observasi
itu dan dalam setiap kasus.
3.
Latihan untuk pengamat supaya ada standarisasi misalnya apa yang dijadikan
fokus-fokus penelitian.
4.
Observasi deskriptif yang memberikan suatu pemaparan umum mengenai
lapangan.
5.
Observasi terfokus yang semakin terkonsentrasi pada aspek-aspek yang
relevan dengan pertanyaan penelitian.
6.
Observasi selektif yang dimaksudkan untuk secara sengaja menangkap hanya
aspek-aspek pokok.
7.
Akhir dari observasi apabila kepenuhan teori telah tercapai, yaitu apabila
observasi lebih lanjut tidak memberikan pengetahuan lanjutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar