Senin, 12 Desember 2016

Implikasi Genetik dan Lingkungan Terhadap Pendidikan


    Implikasi Genetik dan Lingkungan Terhadap Pendidikan
Mc Devitt dan Ormrod (2002) merekomendasikan beberapa hal penting yang perlu dilakukan guru dalam menyikapi pengaruh genetik dan lingkungan bagi perkembangan peerta didik, yaitu seperti berikut :
a.       Memahami dan menghargai perbedaan- perbedaan individual anak
b. Menyadari bahwa sebenarnya faktor lingkungan mempengaruhi setiap aspek perkembangan.
c.  Mendorong siswa menentukan pilihan-pilihan sendiri untuk meningkatkan pertumbuhan

·      Perkembangan Otak
Otak adalah sebuah sistem biologis manusia yang diciptakan Allah SWT, untuk mengindera dunia dan sekaligus memberikan berbagai tanggapan terhadapnya.Otak bukan sekedar suatu gumpalan keriput dalam tengkorak manusia, tetapi sesungguhnya otak menjalar keseluruh tubuh.

Otak adalah organ yang paling kompleks yang pernah dikenal di alam semesta.Otak adalah satu-satunya bagian tubuh yang paling berkembang dan secara otomatis dalam mempelajari dirinya sendiri.Otak adalah organ yang apabila dirawat dan dipelihara scecara baik dan teratur dapat bertahan hingga 100 tahun.Sama seperti aspek-aspek perkembangan lainnya, perkembangan otak juga dipengaruhi oleh interaksi hereditas dan lingkungan.

Perkembangan otak terjadi sejak mulai masa prenatal, yakni kira-kira 25 hari setelah konsepsi.Pada awal masa ini otak terlihat seperti tabung yang tidak rata dan sangat halus.Tabung- tabung halus ini berisi sel-sel dan membentuk kantong-kantong dan ruang-ruang. Ruang –ruang tersebut terbagi menjadi 3 ruang yaitu :forebrain(otak depan), mildbrain (otak tengah), hindbrain(otak belakang).

Perkembangan otak pada masa prenatal ini menentukan perkembangan anak selanjutnya setelah ia lahir, karena pada masa prenatal ini janin sudah dilengkapi dengan sebuah sel saraf (neuron)yang akan dimilikinya selama ia hidup. Menurut ahli saraf, sel otak tidak akan di produksi lagi setelah anak tersebut lahir , tetapi perkembangan otak setelah lahir terarah pada penambahan jumlah jaringan antar neuron. Jika jumlah jaringan antar neuron maningkat , maka anak akan mampu berpikir tentang hal-hal yang lebih kompleks(Treys,2004).

Saat dilahirkan, otak bayi memiliki 10 miliar neuron.Neuron-neuron ini kemudian membentuk ribuan sambungan antar neuronyang dendrit.Dendrit ini mengalami secara dramatis hingga bayi berusia 2 tahun. Saat bayi berusia 2 bulan, dendritnya sudah mencapai 50 sampai 1000 triliun myelin yang memungkinkan neuron mentransmisikan pesan-pesan lebih cepat ( Mc Devit & Ormrod,2002).

ü  Masa pubertas (10-14 Tahun)
Akhir usia sekolah anak akan memasuki masa yang disebut dengan “pubertas” yaitu awal terjadinya pematangan seksual. Biasanya anak perembuan 2 tahun lebih awal memasuki masa pubertas dibandingkan dengan anak laki-laki. Pada masa pubertas ini terjadi perubahan fisik yang dramatis yang disebut juga dengan “growth spurt” (percepatan pertumbuhan) dimana terjadi perubahan pertumbuhan baik diseluruh bagian fisik, pertambahn berat badan dan tinggi badan, proposisi dan bentuk tubuh, maupun kematangan seksual.

Perubahan-perubahan fisik pada masa pubertas disebabkan oleh matangnya kelenjar pituitary, yaitu kelenjar endoktrin yang berhubungan dengan otak, tepat berda dibawah hipotelamus.Kelenjar ini memiliki beberapa hormon, yaitu hormone pertumbuhan, gonadopropik, dan hormon kortikoprotik.Hormon gonadoprotik mempercepat pematangan sel-sel telur dan sperma hingga mempengaruhin produksi hormon seks.Sedangkan hormon kortikotropik mempenagruhi kelenar suprarenalis. Hormone seks, yaitu testosterone pada anak laki-laki dan esterogen pada anak perempuan bersama-sama dengan hormon perumbuhan  dan suprarenalis memperngaruhi pertumbuhan anak. Pada gilirannya disebut dengan percepatan pertumbuhan.

Percepatan pertumbuhan terjadi hanya selama 2 tahun, setelah berakhirnya fase ini anak memasuki kematangan seksual.Percepatan pertumbuhan selama masa puberta juga terjadi pada proposi tubuh, yang sebelumnya percepatan pertumbuhannya terlalu kecil, tetapi masa pubertas menjadi lebih besar.
Kematangn seksual ditandai dengan perubahan ciri-ciri seks primer(primery seks characteristics)dan ciri-ciri seks sekunder(secondary seks characteristics).

a.       Perubahan Ciri-Ciri Seks Primer
Ciri-ciri primer anak laki-laki ditunjukan dengan pertumbuhan dari batang kemaluan(penis) dan kantung kemaluan(skrotum)yang terjadi sejak usia anak sekita 12 tahun dan terjadi selam 5 tahun untuk penis dan 7 tahun untuk skrotum.Pada skortum terdapat 2 buah testis yang bergantung dibawah penis.Testis ini sudah anak sejak anak dilahirkan tetapi hanya 10% dari ukuran matangnya, testis mencapai ukuran kematangannya saat anak berusia 20-21 tahun.
Pada anak perempuan perubahan ini ditandai dengan munculnya menstruasi, yaitu disebut dengan menarche, yaitu menstruasi yang pertama kali oleh anak perempuan. Menstruasi yang dialami anak perempuan sangat dipengaruhi oleh perkembangan indung telur(ovarium). Ovarium terletak dalam rongga perut di bagian bawah wanita, dekat dengan uterus, yang berfungsi memproduksi sel-sel telur( ovum) dan hormone estrogen dan progesterone.
Tugas progesterone bertuagas mematangkan dan mempersiapkan sel telur(ovum) sehingga siap dibuahi. Sedangkan hormon esterogen adalah hormone yang mempengaruhi sifat-sifat kewanitaan pada tubuh seseorang( pembesaran payudara dan pinggul, suar, dan lain-lain). Hormon ini yang mengatur siklus haid dan menyebabkan ovarium, uterus, vagina, labia, dan klitoris berkembang pesat.

b.      Perubahan Seks Sekunder
Ciri-ciri seks sekunder adalah tanda-tanda jasmaniah yang tidak berhubungan secara langsung dengan proses reproduksi, tetapi merupakan tanda-tanda perbedaan antara anak laki-laki dengan anak perempuan. Tanda-tanda jasmaniah yang terjadi pada anak laki-laki adalah tumbuhnya kumis, janggut, jakun, bahu dan dada lebar, suara berat, tumbuh bulu ketiak, dada, kaki dan lengan dan sekitar kemaluan serta otot-otot menjadi kuat.Sedangkan perempuan terlihat pada payudara dan pinggul membesar, suar menjadi halus, tumbuh bulu ketiak dan disekitar kemaluan.

Mc Devitt dan Ormrod merekomendasikan beberapa hal penting yang perlu dilakukan guru dalam menyikapi pengaruh genetic dan lingkungan bagi perkembangan peserta didik.
§  Memahami dan memahami prbedaan-perbedaan individual anak.
§  Menyadari bahwa sebenarnya faktor lingkungan mempengaruhi setiap aspek perkembangan.
§ Menentukan siswa menentukan pilihan-pilihan sendiri untuk meningkatkan pertumbuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar