Teori kebutuhan Peserta Didik
Setiap individu
mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang hendak di penuhi. Menurut Alfrooz ( 1996 ),
kebutuhan (need ) adalah : “ A natural requirement with, should
besatisfield in order tosecure a better organic compatibility “. Sedangkan
Caplin ( 2002 ) mendefinisikan need ( kebutuhan ) sebagai : (1) satu subtansi
selular yang harus di miliki oleh organism; (2) lebih umum, segala kekurangan,
ketiadaan / ketidak sempurnaan yang di rasakan seseorang , dengan demikian,
dapat di pahami bahwa kebutuhan merupakan keperluan azazi yang harus di penuhi,
kebutuhan muncul karena ketidakseimbangan dalam diri individu.
Konsep hierarki
kebutuhan dasar ini bermula ketika Maslow melakukan observasi terhadap perilaku
monyet . berdasarkan pengamatannya, di dapatkan kesimpulan bahwa beberapa
kebutuhan lebih di utamakan di bandingkan dengan kebutuhan yang lainnya. Terdapat lima tingkat kebutuhan dasar, yaitu
kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa memiliki
dan kasih saying, kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan akan
aktualisasi diri. Maslow member hipotensis bahwa individu akan memuaskan
kebutuhan pada tingkat paling bawah, individu akan memuaskan kebutuhan pada
tingkat yang berikutnya. Menurut Maslow, pemuas berbagai kebutuhan di dorong
oleh kedua kekuatan, yakni motivasi kekurangan ( deficiency motivation ) dan motivasi perkembangan ( growth motivation ). Motivasi
kekurangan bertujuan untuk mengatasi masalah ketegangan manusia karena berbagai
kekurangan yang ada, sedangkan motivasi
pertumbuhan di dasarkan atas kapasitas setiap manusia untuk tumbuh dan
berkembang. Kapasitas tersebut merupakan pembawaan dari setiap manusia.
Maslow menyebutkan
empat kebutuhan mulai dari kebutuhan fisiologis sampai kebutuhan harga diri
dengan sebutan homeostatis, kemudian berhenti dengan sendirinya. Maslow
memperluas cakupan prinsip homeostatik ini pada kebutuhan-kebutuhan tadi
seperti rasa aman, cinta bdan harga diri yang biasanya tidak kita kaitkan
dengan prinsip tersebut. Masing-masing hierarki kebutuhan di uraikan seperti
berikut.
1.
Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan paling dasar pada setiap orang
adalah kebutuhan fisiologis, yakni kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya
secara fisik. Kebutuhan-kebutuhan itu, seperti kebutuhan akan makanan, minuman,
tempat tinggal, seks, tidur dan oksigen.
Kebutuhan
fisiologis berbeda dari kebutuhan-kebutuhan lain dalam dua hal. Pertama,
kebutuhan fisiologis adalah satu-satunya kebutuhan yang bisa terpuaskan
sepenuhnya atau minimal bisa di atasi. Kedua, yang khas dalam kebutuhan
fisiologis adalah hakikat pengulangannya.
2.
Kebutuhan Akan Rasa Aman
Kebutuhan akan rasa aman ini diantaranya
adalah rasa aman fisik, stabilitas, ketergantungan, perlindungan dan kebebasan
dari daya-daya mengancam, seperti perang, terorisme, penyakit, takut, cemas,
bahaya, kerusuhan, dan bencana alam.
Menurut Maslow,
orang-orang yang tidak aman akan bertingkah laku sama seperti anak-anak yang
tidak aman. Mereka akan bertingkah laku seakan-akan selalu dalam keadaan
terancam besar.
3.
Kebutuhan Dicintai dan Disayangi
Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi dorongan
untuk bersahabat, keinginan memiliki pasangan dan keturunan, kebutuhan untuk
dekat pada keluarga dan kebutuhan antar pribadi seperti kebutuhan untuk member
dan menerima cinta.
Maslow
mengatakan bahwa kebutuhan akan cinta meliputi cinta yang member dan cinta yang
menerima. Kita harus memahami cinta, harus mampu mengajarkannya, menciptakannya
dan meramalkannya. Jika tidak, dunia
akan hanyut dalam gelombang permusuhan dan kebencian.
4.
Kebutuhan Akan Penghargaan
Maslow menemukan bahwa setiap orang yang memiliki
dua kategori mengenai kebutuhan penghargaan, yaitu kebutuhan yang lebih rendah
dan lebih tinggi. Kebutuhan yang rendah adalah kebutuhan untuk menghormati
orang lain, kebutuhan akan status, ketenaran, kemuliaan, pengakuan, perhatian,
reputasi, apresiasi, martabat, bahkan dominasi. Kebutuhan yang tinggi adalah
kebutuhan akan harga diri, termasuk perasaan, keyakinan, kompetensi, prestasi,
penguasaan, kemandirian, dan kebebasan.
5.
Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri
Merupakan tingkat terakhir dari kebutuhan
dasar Maslow. Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan yang tidak melibatkan
keseimbangan, tetapi melibatkan keinginan yang terus menerus untuk memenuhi
potensi. Maslow melukiskan kebutuhan ini sebagai hasrat untuk semakin menjadi
diri sepenuh kemampuannya sendiri, menjadi apa saja menurut kemampuannya.
Awalnya Maslow berasumsi bahwa kebutuhan untuk aktualisasi diri langsung muncul
setelah kebutuhan untuk di hargai terpenuhi. Akan tetapi, selama tahun1960-an
ia menyadari bahwa banyak anak muda di Brandies memliki pemenuhan yang cukup
terhadap kebutuhan-kebutuhan lebih rendah seperti reputasi dan harga diri,
tetapi mereka belum juga mencapai aktualisasi diri. Kebutuhan aktualisasi diri
merupakan kebutuhan yang terdapat 17 meta kebutuhan yang tidak tersusun secara
hierarki, melainkan mengisi. Jika berbagai meta kebutuhan tidak terpenuhi maka
akan terjadi meta patologi, seperti apatisme, kebosanan, putus asa, idak punya
rasa humor lagi, keterasingan, mementingkan diri sendiri, kehilangan selera dan
sebagainya.
Menurut Maslow,
meta kebutuhan dan meta patologi untuk mengakltualisasikan diri terdiri atas
berikut ini :
a.
Meta kebutuhan
b.
Kebenaran
c.
Kabaikan
d.
Keindahan atau kecantikan
e.
Keseluruhan ( kesatuan )
f.
Dikotomi-transedensi
g.
Berkehidupan ( berproses, beribah tetapi tetap pada esensinya )
h.
Keunikan
i.
Kesempurnaan
j.
Keniscayaan
k.
Penyelesaian
l.
Keadilan
m.
Keteraturan
n.
Kesederhanaan
o.
Kekayaan ( banyak variasi, majemuk, tidak ada yang tersembunyi,
semua sama penting ).
p.
Tanpa susah payah ( santai, tidak tegang )
q.
Bermain ( fun, rekreasi, humor )
r.
Mencakupi diri sendiri
s.
Meta patologi
Jika berbagai meta
kebutuhan tidak terpenuhi maka akan terjadi meta patologi seperti berikut,
a.
Apatisme
b.
Kebosanan
c.
Putus asa
d.
Tidak punya rasa humor lagi
e.
Keterasingan
f.
Mementingkan diri sendiri
g.
Kehilangan selera dan sebagainya.
Maslow mengatakan
bahwa pendidikan yang baik dan profesional serta tidak harus menanggapi potensi
individu untuk tumbuh menjadi orang aktualisasi diri. Sepuluh poin / hal yang
harus diketahui dan di pahami adalah sebagai berikut .
1.
Kita harus mengajar orang untuk menjadi otentik, untuk menyadari
diri batin mereka dan mendengar perasaan mereka-suara batin.
2.
Kita harus mengajar orang untuk mengatasi pengkondisian budaya
mereka dan menjadi warga negara dunia.
3.
Kita harus membantu orang untuk menemukan panggilan mereka dalam
hidup, panggilan mereka, nasib atau takdir.
4.
Kita harus mengajar orang bahwa hidup ini berharga, bahwa ada suka
cita yang harus di alami dalam kehidupan, dan jika tidak orang yang terbuka
untuk melihat yang baik dan gembira dalam semua jenis situasi, itu membuat
hidup layak.
5.
Kita harus menerima orang seperti dia atau dia dan membantu orang
belajar sifat batin mereka. Dari pengetahuan yang sebenarnya bakat dan
keterbatasan kita bisa tahu apa yang harus membangun di atas apa potensi yang
benar-benar ada.
6.
Kita harus melihat itu kebutuhan dasar orang di penuhi. Ini
mencakup keselamatan, belongingness dan kebutuhan harga diri.
7.
Kita harus refreshen kesadaran, mengajar orang untuk menghargai
keindahan dan hal-hal baik lainnya di alam dan dalam hidup.
8.
Kita harus mengajar orang bahwa kontrol yang baik dan lengkap
meninggalkan yang buruk. Di butuhkan kontrol untuk meningkatkan kualitas hidup
di semua daerah.
9.
Kita harus mengajarkan orang untuk mengatasi masalah sepele dan bergulat
dengan masalah serius dalam kehidupan. In I termasuk masalah ketidakadilan,
rasa sakit, penderitaan dan kematian.
10.
Kita harus mengajar orang untuk menjadi pilihan yang baik. Mereka
harus di beri latihan dalam membuat latihan dalam membuat pilihan yang baik.
Kebutahan akan
aktualisasi diri mencakup hasrat untuk makin menjadi diri sepenuh kemampuannya
sendiri, menjadi apa saja menurut kemampuannya. Maslow menyebut Hierarki
Kebutuhannya sendiri sebagai sintesis ataun perpaduan teori yang holistik dinamis.
Maslow mendasarkan teorinya dengan mengikutin tradisi fungsional James dan
Dewey, yang di padu dengan unsur-unsur kepercayaan Wertheimer, Goldstein, dan
psikologi Gestalt, dan dengan dinamisme Freud, Fromm, Horney, Reich, Jung, dan
Adler.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar