Senin, 12 Desember 2016

Teori Kebutuhan Peserta Didik

     
        Teori kebutuhan Peserta Didik
            Setiap individu mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang hendak di penuhi. Menurut Alfrooz ( 1996 ), kebutuhan (need ) adalah : “ A natural requirement with, should besatisfield in order tosecure a better organic compatibility “. Sedangkan Caplin ( 2002 ) mendefinisikan need ( kebutuhan ) sebagai : (1) satu subtansi selular yang harus di miliki oleh organism; (2) lebih umum, segala kekurangan, ketiadaan / ketidak sempurnaan yang di rasakan seseorang , dengan demikian, dapat di pahami bahwa kebutuhan merupakan keperluan azazi yang harus di penuhi, kebutuhan muncul karena ketidakseimbangan dalam diri individu.

            Konsep hierarki kebutuhan dasar ini bermula ketika Maslow melakukan observasi terhadap perilaku monyet . berdasarkan pengamatannya, di dapatkan kesimpulan bahwa beberapa kebutuhan lebih di utamakan di bandingkan dengan kebutuhan yang lainnya.  Terdapat lima tingkat kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih saying, kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan akan aktualisasi diri. Maslow member hipotensis bahwa individu akan memuaskan kebutuhan pada tingkat paling bawah, individu akan memuaskan kebutuhan pada tingkat yang berikutnya. Menurut Maslow, pemuas berbagai kebutuhan di dorong oleh kedua kekuatan, yakni motivasi kekurangan ( deficiency motivation ) dan motivasi perkembangan ( growth motivation ). Motivasi kekurangan bertujuan untuk mengatasi masalah ketegangan manusia karena berbagai kekurangan yang  ada, sedangkan motivasi pertumbuhan di dasarkan atas kapasitas setiap manusia untuk tumbuh dan berkembang. Kapasitas tersebut merupakan pembawaan dari setiap manusia.

            Maslow menyebutkan empat kebutuhan mulai dari kebutuhan fisiologis sampai kebutuhan harga diri dengan sebutan homeostatis, kemudian berhenti dengan sendirinya. Maslow memperluas cakupan prinsip homeostatik ini pada kebutuhan-kebutuhan tadi seperti rasa aman, cinta bdan harga diri yang biasanya tidak kita kaitkan dengan prinsip tersebut. Masing-masing hierarki kebutuhan di uraikan seperti berikut.
1.      Kebutuhan Fisiologis
      Kebutuhan paling dasar pada setiap orang adalah kebutuhan fisiologis, yakni kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara fisik. Kebutuhan-kebutuhan itu, seperti kebutuhan akan makanan, minuman, tempat tinggal, seks, tidur dan oksigen.
Kebutuhan fisiologis berbeda dari kebutuhan-kebutuhan lain dalam dua hal. Pertama, kebutuhan fisiologis adalah satu-satunya kebutuhan yang bisa terpuaskan sepenuhnya atau minimal bisa di atasi. Kedua, yang khas dalam kebutuhan fisiologis adalah hakikat pengulangannya.

2.      Kebutuhan Akan Rasa Aman
      Kebutuhan akan rasa aman ini diantaranya adalah rasa aman fisik, stabilitas, ketergantungan, perlindungan dan kebebasan dari daya-daya mengancam, seperti perang, terorisme, penyakit, takut, cemas, bahaya, kerusuhan, dan bencana alam.
Menurut Maslow, orang-orang yang tidak aman akan bertingkah laku sama seperti anak-anak yang tidak aman. Mereka akan bertingkah laku seakan-akan selalu dalam keadaan terancam besar.

3.      Kebutuhan Dicintai dan Disayangi
      Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi dorongan untuk bersahabat, keinginan memiliki pasangan dan keturunan, kebutuhan untuk dekat pada keluarga dan kebutuhan antar pribadi seperti kebutuhan untuk member dan menerima cinta.
Maslow mengatakan bahwa kebutuhan akan cinta meliputi cinta yang member dan cinta yang menerima. Kita harus memahami cinta, harus mampu mengajarkannya, menciptakannya dan meramalkannya. Jika tidak, dunia  akan hanyut dalam gelombang permusuhan dan kebencian.

4.      Kebutuhan Akan Penghargaan
      Maslow menemukan bahwa setiap orang yang memiliki dua kategori mengenai kebutuhan penghargaan, yaitu kebutuhan yang lebih rendah dan lebih tinggi. Kebutuhan yang rendah adalah kebutuhan untuk menghormati orang lain, kebutuhan akan status, ketenaran, kemuliaan, pengakuan, perhatian, reputasi, apresiasi, martabat, bahkan dominasi. Kebutuhan yang tinggi adalah kebutuhan akan harga diri, termasuk perasaan, keyakinan, kompetensi, prestasi, penguasaan, kemandirian, dan kebebasan.

5.      Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri
      Merupakan tingkat terakhir dari kebutuhan dasar Maslow. Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan yang tidak melibatkan keseimbangan, tetapi melibatkan keinginan yang terus menerus untuk memenuhi potensi. Maslow melukiskan kebutuhan ini sebagai hasrat untuk semakin menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri, menjadi apa saja menurut kemampuannya. Awalnya Maslow berasumsi bahwa kebutuhan untuk aktualisasi diri langsung muncul setelah kebutuhan untuk di hargai terpenuhi. Akan tetapi, selama tahun1960-an ia menyadari bahwa banyak anak muda di Brandies memliki pemenuhan yang cukup terhadap kebutuhan-kebutuhan lebih rendah seperti reputasi dan harga diri, tetapi mereka belum juga mencapai aktualisasi diri. Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang terdapat 17 meta kebutuhan yang tidak tersusun secara hierarki, melainkan mengisi. Jika berbagai meta kebutuhan tidak terpenuhi maka akan terjadi meta patologi, seperti apatisme, kebosanan, putus asa, idak punya rasa humor lagi, keterasingan, mementingkan diri sendiri, kehilangan selera dan sebagainya.

            Menurut Maslow, meta kebutuhan dan meta patologi untuk mengakltualisasikan diri terdiri atas berikut ini :
a.       Meta kebutuhan
b.      Kebenaran
c.       Kabaikan
d.      Keindahan atau kecantikan
e.       Keseluruhan ( kesatuan )
f.       Dikotomi-transedensi
g.      Berkehidupan ( berproses, beribah tetapi tetap pada esensinya )
h.      Keunikan
i.        Kesempurnaan
j.        Keniscayaan
k.      Penyelesaian
l.        Keadilan
m.    Keteraturan
n.      Kesederhanaan
o.      Kekayaan ( banyak variasi, majemuk, tidak ada yang tersembunyi, semua sama penting ).
p.      Tanpa susah payah ( santai, tidak tegang )
q.      Bermain ( fun, rekreasi, humor )
r.        Mencakupi diri sendiri
s.       Meta patologi

            Jika berbagai meta kebutuhan tidak terpenuhi maka akan terjadi meta patologi seperti berikut,
a.       Apatisme
b.      Kebosanan
c.       Putus asa
d.      Tidak punya rasa humor lagi
e.       Keterasingan
f.       Mementingkan diri sendiri
g.      Kehilangan selera dan sebagainya.

            Maslow mengatakan bahwa pendidikan yang baik dan profesional serta tidak harus menanggapi potensi individu untuk tumbuh menjadi orang aktualisasi diri. Sepuluh poin / hal yang harus diketahui dan di pahami adalah sebagai berikut .
1.      Kita harus mengajar orang untuk menjadi otentik, untuk menyadari diri batin mereka dan mendengar perasaan mereka-suara batin.
2.      Kita harus mengajar orang untuk mengatasi pengkondisian budaya mereka dan menjadi warga negara dunia.
3.      Kita harus membantu orang untuk menemukan panggilan mereka dalam hidup, panggilan mereka, nasib atau takdir.
4.      Kita harus mengajar orang bahwa hidup ini berharga, bahwa ada suka cita yang harus di alami dalam kehidupan, dan jika tidak orang yang terbuka untuk melihat yang baik dan gembira dalam semua jenis situasi, itu membuat hidup layak.
5.      Kita harus menerima orang seperti dia atau dia dan membantu orang belajar sifat batin mereka. Dari pengetahuan yang sebenarnya bakat dan keterbatasan kita bisa tahu apa yang harus membangun di atas apa potensi yang benar-benar ada.
6.      Kita harus melihat itu kebutuhan dasar orang di penuhi. Ini mencakup keselamatan, belongingness dan kebutuhan harga diri.
7.      Kita harus refreshen kesadaran, mengajar orang untuk menghargai keindahan dan hal-hal baik lainnya di alam dan dalam hidup.
8.      Kita harus mengajar orang bahwa kontrol yang baik dan lengkap meninggalkan yang buruk. Di butuhkan kontrol untuk meningkatkan kualitas hidup di semua daerah.
9.      Kita harus mengajarkan orang untuk mengatasi masalah sepele dan bergulat dengan masalah serius dalam kehidupan. In I termasuk masalah ketidakadilan, rasa sakit, penderitaan dan kematian.
10.  Kita harus mengajar orang untuk menjadi pilihan yang baik. Mereka harus di beri latihan dalam membuat latihan dalam membuat pilihan yang baik.


            Kebutahan akan aktualisasi diri mencakup hasrat untuk makin menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri, menjadi apa saja menurut kemampuannya. Maslow menyebut Hierarki Kebutuhannya sendiri sebagai sintesis ataun perpaduan teori yang holistik dinamis. Maslow mendasarkan teorinya dengan mengikutin tradisi fungsional James dan Dewey, yang di padu dengan unsur-unsur kepercayaan Wertheimer, Goldstein, dan psikologi Gestalt, dan dengan dinamisme Freud, Fromm, Horney, Reich, Jung, dan Adler.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar