Senin, 12 Desember 2016

PENGEMBANGAN KONSEP DIRI DAN HARGA DIRI BAGI PESERTA DIDIK


Pengembangan Konsep Diri dan Harga Diri Peserta Didik

Konsep diri di definisikan secara berbeda oleh para ahli. Seibert and Hoffnung(1994) misalnya, mendefinisikan konsep diri sebagai “suatu pemahaman mengenai diri atau ide tentang diri sendiri”. Menurut Burns (1986), konsep diri adalah hubungan antara sikap dan keyakinan tentang diri sendiri. Sedangkan Pemily (dalam Atwater, 1986), mendefinisikan konsep diri sebagai sistem yang dinamis dan kompleks dari keyakinan yang dimiliki seseorang tentang dirinya, termasuk sikap, perasaan, persepsi, nilai-nilai dan tingkah laku yang unik dari individu tersebut. Sementara itu, Cawagas (1983) menjelaskan bahwa konsep diri mencakup seluruh pandangan individu akan dimensi fisiknya, kerakteristik pribadinya, motivasinya, keseluruhannya, kelebihannya atau kecakapannya, kegagalannya dan sebagainya.
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa konsep diri adalah gagasan tentang diri sendiri yang mecakup keyakinan, pandangan dan penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri. Setelah ter-install, konsep diri akan masuk kepikiran bawah sadar dan akan berpengaruh terhadap tingkat kesadaran seseorang pada suatu waktu.

                        Konsep Diri dan Harga Diri
Menurut Santrock (1998), self-esteem adalah dimensi penilaian yang menyeluruh Dri diri. Self-esteem juga sering disebut dengan self-worth atau self-image. Sedangkan, self-concept adalah penilaian terhadap domain yang spesifik.
Sedangkan menurut Gilmore (dalam Akhmad Sudrajad), harga diri merupakan penilaian individu terhadap kehormatan dirinya, yang diekspresikan melalui sikap terhadap dirinya. Sementara itu, Buss (1973) memberikan pengertian harga diri (self esteem) sebagai penilaian individu terhadap dirinya sendiri, yang sifatnya implisit dan tidak diverbalisasikan.
Para ahli pun berbeda pendapat dalam menerapkan dimensi-dimensi konsep diri. Namun secara umum, para ahli menyebutkan 3 dimensi diri. Meskipun menggunakan istilah yang berbeda. Calhoun dan Acocella (199-) misalnya, menyebutkan 3 dimensi utama dari konsep diri sebagai berikut:
a.      Pengetahuan
Dimensi pertama dari konsep diri adalah apa yang kita ketahui tentang diri sendiri atau penjelasan dari “siapa saya” yang akan memberikan gambaran tentang diri saya.
b.      Harapan
Dimensi kedua dari konsep diri adalah dimensi harapan atau diri yang dicita-citakan di masa depan. Kita juga mempunyai pengharapan bagi diri kita sendiri, penghargaan ini merupakan diri-ideal(self-ideal) ata diri yang dicita-citakan.
c.       Penilaian

Dimensi ketiga dalam konsep diri adalah penilaian kita terhadap diri sendiri. Menurut Calhoun dan Acocela(1990), setiap hari kita berperan sebagai penilaian tentang diri sendiri, menilai apakah kita bertentangan dengan : (1) pengaharapan bagi diri kita sendiri (saya dapat menjadi apa);(2) sandaran yang kita tetapkan bagi diri kita sendiri (saya seharusnya menjadi apa).

                         Konsep Diri dalam Prestasi Belajar
Sejumlah ahli psikologi dan pendidikan berkeyakinan bahwa konsep diri dan prestasi belajar mempunyai hubungan yang erat. Nylor (1972) misalnya, mengemukakan banyak peneliti yang membuktikan hubungan positif yang kuat antara konsep diri dengan prestasi belajar di sekolah.
Untuk mengetahui hubungan antara konsep diri atau prestasi belajar, Fink (dalam Burns, 1982) melakukan penelitian dengan menggunakan sejumlah siswa laki-laki dan siswa perempuan yang dipasangkan berdasarkan tingkat inteligensi mereka, selain itu mereka juga digolongkan berdasarkan prestasi belajar mereka, yaitu kelompok prestasi lebih (overachievers) dan kelompok prestasi kurang (underachievers).   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar