Sabtu, 24 Desember 2016

Filosofi Pengetahuan


1.  Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu (Notoatmodjo, 2003). Sedangkan menurut Poejawijatna (1998) menyebutkan bahwa pengetahuan akan membuat seseorang mampu mengambil keputusan. Jadi pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia setelah melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu sehingga seseorang mampu mengambil keputusan.

2.  Tingkat Pengetahuan
Menurut Bloon dalam Notoatmodjo (2003) tingkat pengetahuan ada enam tingkat yaitu :

  1. Tahu (know) diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Contoh : pasien dapat menyebutkan efek dari radiasi sinar – x.
  2. Memahami (comprehension) diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan menginterpretasi materi tersebut secara benar. Misalnya dapat menjelaskan bahaya dari efek radiasi sinar – x.
  3. Aplikasi (Application) diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya).
  4. Analisis (analysis) adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
  5. Sintesis (synthesis) menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
  6. Evaluasi (evaluation) berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penelitian terhadap suatu materi atau objek.

  • Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Departemen Kesehatan RI (1997), faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang antara lain :
  • Umur
Orang yang lebih muda mempunyai daya ingat yang lebih kuat dan kreativitas lebih tinggi dalam mencari dan mengenal sesuatu yang belum diketahui dibandingkan dengan orang yang lebih tua. Disamping, itu kemampuan untuk menyerap pengetahuan baru lebih mudah dilakukan pada umur yang lebih muda karena otak berfungsi maksimal pada umur muda (Nursalam dan Pariani, 2001). Menurut Manuaba (1998) usia reproduksi dibagi dua reproduksi sehat umur 20-35 tahun dan reproduksi tidak sehat umur < 20 tahun dan > 35 tahun. Ibu yang mampu menerima dan mengerti informasi yang diberikan dengan baik cenderung akan memberikan persepsi dan bersikap positif sesuai dengan pemahamannya.
  • Pendidikan
Tingkat pendidikan seseorang akan membantu orang tersebut untuk lebih mudah menangkap dan memahami suatu informasi. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka tingkat pemahaman juga meningkat serta tepat dalam pengambilan sikap. Menurut Departemen Pendidikan Nasional (2003) berupa UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan dibagi tiga yaitu pendidikan dasar meliputi SD/SMP, pendidikan menengah meliputi SMU/SMK, dan pendidikan tinggi meliputi Perguruan Tinggi.
Menurut Notoatmodjo (2002), pengetahuan juga dipengaruhi oleh sumber informasi. Informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber yaitu :

1)             Media Massa
Media massa merupakan salah satu perantara yang digunakan oleh sumber untuk mengirim pesan kepada penerima pesan (Anwar, 2002). Media massa berupa televise, radio, Koran, tabloid dan lain-lain.

2)             Petugas Kesehatan
Pengetahuan dapat diperoleh secara langsung dari petugas kesehatan (Notoatmodjo, 2003).

3)             Teman dan Keluarga
Pengetahuan yang dimiliki seseorang bisa juga diperoleh dari teman. Dengan merasakan manfaat dari suatu ide bagi dirinya, maka seseorang akan menyebarkan ide tersebut pada orang lain (Depkes RI, 1997).

Penilaian pengetahuan dapat dilihat dari setiap item pertanyaan yang akan diberikan peneliti kepada responden. Menurut Arikunto (2002), kategori pengetahuan dapat ditentukan dengan criteria :
1)             Baik       : jika pertanyaan dijawab dengan benar 76-100 %
2)             Cukup    : jika pertanyaan dijawab dengan benar 56-75 %
3)             Kurang  : jika pertanyaan dijawab dengan benar < 56 %
  • Paritas
Paritas merupakan jumlah kehamilan yang menghasilkan janin yang mampu hidup di luar rahim. Paritas sangat berpengaruh sekali terhadap penerimaan seseorang terhadap pengetahuan dimana semakin banyak pengalaman seorang ibu maka penerimaan akan semakin mudah. Menurut Nursalam dan Pariani (2001), pengalaman merupakan pendekatan yang penting dalam memecahkan masalah. Paritas dibedakan menjadi tiga yaitu :
  1. Primipara : wanita yang telah melahirkan anak satu kali dengan usia kehamilan > 28 minggu.
  2. Multipara : seorang wanita yang telah melahirkan lebih dari seorang anak.
  3. Grandemultipara : wanita yang telah melahirkan lima orang anak atau lebih (Pusdiknakes, 2003).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar