Fungsi Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik
Dengan mempelajari perkembangan
peserta didik, kita akan memperoleh beberapa keuntungan. Pertama, kita akan mempunyai ekspetasi yang nyata tentang anak dan
remaja. Kedua, pengetahuan tentang
psikologi perkembangan anak membantu kita untuk merespons sebagaimana mestinya
pada perilaku tertentu dari seorang anak. Ketiga,
pengetahuan tentang perkembangan anak akan membantu mengenali berbagai penyimpangan
dari perkembangan yang normal. Keempat,
dengan mempelajari perkembangan anak akan membantu memahami diri sendiri.
Aspek-Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta
Didik
Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan manusa
merupakan perubahan fisik menjadi lebih besar dan lebih panjang, dan prosesnya
terjadi sejak manusai belum lahir hingga ia dewasa. Pertumbuhan fisik, baik secara langsung
maupun tidak langsung akan memengaruhi perilaku anak sehari-hari. Secara
langsung, pertumbuhan fisik seorang anak akan menentukan keterampikan anak
dalam bergerak. Secara tidak langsung, pertumbuhan dan perkembangan fungsi
fisik akan memengaruhi bagaimana anak itu memandang dirinya sendiri dan
bagaimana ia memandang orang lain.
Kecerdasan (Intelek)
Adapun tahap-tahap
perkembangan kognitif menurut Piaget, yaitu sebagai berikut :
1. Tahap pertama : masa sensori motor
(0,00-2,50 tahun), yaitu masa ketika bayi mempergunakan system penginderaan dan
aktivitas motorik untuk mengenal lingkungan.
2. Tahan Kedua : masa pra-operasional
(2,00-7,00 tahun). Ciri khas masa ini adalah kemampuan anak mengguanakan symbol
yang mewakili sesuatu yang tidak ada.
3. Tahap Ketiga : masa konkret-operasional
(7,00-11,00 tahun). Anak mulai mengembangkan tiga macam operasi berperikir,
yaitu:
·
Identifikasi
: mengenali sesuatu;
·
Negasi
: mengingkari sesuatu;
·
Reprokasi
: mencari hubungan timbal balik antara beberapa hal.
4. Tahap keempat : masa operasional (11,00
– dewasa). Pada tahap ini, seseorang bisa memperkirakan apa yang mungkin
terjadi ia dapat mengambil kesimpulan dari suatu pernyataan yang telah
ditentukan.
Temperamen (Emosi)
Temperamen adalah
gaya/perilaku karakteristik individu dalam merespons. Menurut Thomas dan Chess
(1991) ada tiga tipe dasar temperamen, yaitu mudah, sulit, dan lambat untuk
dibangkitkan.
§ Anak yang mudah umumnya mempunyai
suasana hati yang positif dan dapat dengan cepat membentuk kebiasaan yang
teratur, serta dengan mudah pula menyelesaikan diri dengan pengalaman baru.
§ Anak yang sulit cenderung untuk beraksi
secara negative serta saling menangis dan lambat untuk menerima
pengalaman-pengalaman baru.
§ Anak yang lambat untuk dibangkitkan
mempunyai tingkat kegiatan yang rendah, kadang-kadang negative, dan penyesuaian
diri yang rendah dengan lingkungan atau pengalaman baru.
Para peneliti menemukan
bahwa indeks pengaruh lingkungan terhadap temperanen sebesar 50% sampai 60% itu
menunjukan lemahnya pengaruh tersebut. Menetap atau konsisten tidaknya
temperamen bergantung kepada “kesesuaian” hubungan antara anak dengan orang
tuanya. Orang tua memengaruhi anak, tetapi anak pun memengaruhi orang tua.
Orang tua dapat menjau dari anaknya yang sulit, atau mereka dapat menegur dan
menghukumnya. Hal ini akan menjadikan anak yang sulit, menjadi lebih sulit
lagi. Dengan singkat dapat dikayakan bahwa keturunan dapat memengaruhi
temperamen. Tingkat pengaruh ini bergantung pada respon orang tua terhadap
anak-anaknya dengan pengalaman-pengalaman masa kecil yang ditemui dalam
lingkungan.
Sosial
Perkenalan dengan orang
lain dimulai dengan meneal ibunya, kemudian mengenal ayahnya dan
saudara-saudaranya dan akhirnya mengenal manusia di kuar keluarganya.
Selanjutnya, manusia yang dikenalnya semakin banyak dan amat heterogen, namun
pada umumnya setiap anak akan lebih tertarik pada teman sebayanya. Anak
membentuk kelompok sebaya sebagai dunianya, memahami dunia anak dan kemudian
dunia pergaulan yang lebuh luas. Akhirnya, manudia mengenal kehidupan bersama,
kemudian bermsyarakat atau berkehidupan social. Dalam perkembangannya, setiap
manusia pada akhirnya mengetahui bahwa manusia itu membantu dan dibantu,
memberi dan diberi.
Bahasa
Fungsi bahasa adalah
untuk komunikasi. Setiap orang senantiasa berkomunikasi dengan dunia
sekitarnya, dengan orang-orang sekitarnya. Pengertian bahasa sebagai alat
komunikasi dapat diartikan tanda, gerak dan suara untuk menyampaikan isi
pikiran kepada orang lain.
Bakat Khusus
Bakat merupakan
kemampuan tertentu atau khusus yang dimikiki oleh seseorang individu yang hanya
dapat dengan rangsangan atau sedikit latihan kemampuan itu fapat berkembangan
dengan baik. Menurut Guilford (Sumandi: 1984), bakat mencakup tiga dimensi,
yaitu dimensi perseptual, dimensi psikomotor, dan dimensi intelektual.
Sikap, Nilai, dan Moral
Bloom (Woolfolk dan
Nicolich, 1984: 390) mengemukakan bahwa tujuan akhir dari proses belajar
kelompok menjadi tiga sasaran, yaitu penguasaan pengetahuan (kognitif),
penguasaan nilai, dan sikap (afektif) dan penguasaan psikomotorik.
Menurut Piaget, pada
awal pengenalan nilai dari perilaku serta tindakan itu masih bersifat
“paksaan”. Akan tetapi, sejalan dengan perkembangan inteleknya,
berangsur-angsung manusia mulai berbagi ketentuan yang berlaku di dalam
keluarga dan semakin lama semakin luas, sampai dengan ketentuan yang berlaku di
dalam masyarakat dan Negara.
Interaksi Keturunan dan Lingkungan dalam
Perkembangan
Keturunan dan lingkungan berjalan
bersama atau bekerja sama dan menghasilkan individu dengaan kecerdasan,
temperamen tinggi dan badan, minat yang khas. Karena pengaruh lingkungan
bergantung pada karakteristik genetik, maka dapat dikatakan bahwa antara
keduanya terdapat interaksi. Pengaruh genetik terhadap kecerdasan terjadi pada
awal perkembangan anak dan berlanjut terus sampai dewasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar