.
Karakeristik Belajar Anak Usia Sekolah Dasar (SD)
Belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan
dalam pengelolaan pemahaman (Winkel). Menurut Ernest R. Hilgard (dalam Sumardi
Suryabrata, 1984: 252) belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan
sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan
yang ditimbulkan oleh lainnya.
Moh. Surya (1981: 32) menjelaskan, belajar adalah suatu
proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya
dengan lingkungan.
Robert. M. Gagne mendefinisikan belajar adalah perubahan
yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar secara terus-menerus,
bukan hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan saja.
Dari beberapa pengertian belajar diatas, dapat
disimpulkan bahwa pengertian belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis
yang dilakukan oleh seseorang sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku yang
berbeda antara sesudah belajar dan sebelum belajar. Belajar adalah segenap
rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang
dan mengakibatkan perubahan dirinya berupa penambahan pengetahuan atau
kemahiran berdasarkan alat indera atau pengalamannya.
Cara Anak Belajar
Piaget (1950)
menyatakan bahwa setiap anak memiliki cara tersendiri dalam menginterpretasikan
dalam beradaptasi dengan lingkungannya (teori perkembangan kognitif). Belajar anak usia sekolah dasar memiliki tiga
ciri, yaitu sebagai berikut:
1.
Konkret, mengandung makna proses belajar beranjak dari hal-hal yang
konkret, yakni yang dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan otak-atik,
dengan titik penekanan lingkungan akan menghasilkan proses dan sumber belajar.
2.
Intergratif, anak memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu keutuhan,
mereka belum mampu memilah-milah konsep dari berbagai disiplin ilmu, hal ini
melukiskan cara berfikir anak yang deduktif, yakni dari hal umum ke bagian demi
bagian.
3.
Hierarkis, cara anak belajar berkembang secara bertahap mulai dari hai-hai yang
sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks. Sehubungan dengan hal tersebut, maka
perlu diperhatikan mengenai urutan logis, keterkaitan antar materi, dan cakupan
keluasan serta kedalaman materi.
Adapun
karakteristik pembelajaran yang perlu dilakukan terhadap anak-anak tersebut
dengan menggunakan hal berikut.
1.
Belajar dan Pembelajaran Bermakna
2.
Pembelajaran Tematik
Dalam kegiatan
pembelajaran guru memenuhi karakteristik belajar anak usia sekolah dasar (SD),
diperlukan motivasi dari guru, karena motivasi belajar siswa merupakan hal yang
amat penting bagi pencapaian kinerja atau prestasi belajar siswa. Berikut ini
18 kiat atau cara yang dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa.
1. Gunakan metode dan kegiatan yang bervariasi
2. Jadikan siswa peserta aktif
3. Buatlah tugas yang menantang namun realistis dan sesuai
4. Ciptakan suasana yang kondusif
5. Berikan tugas secara proporsional
6. Libatkan diri untuk membantu siswa mencapai hasil
7.
Berikan petunjuk pada para siswa agar sukses dalam belajar
8. Hindari kompetisi antar pribadi
9. Berikan masukan
10. Hargai kesuksesan dan keteladanan
11. Antusias dalam mengajar
12. Tentukan standar yang tinggi (namun
realistis) bagi seluruh siswa
13. Pemberian penghargaan untuk
memotivasi
14. Ciptakan aktivitas yang melibatkan
seluruh siswa dalam kelas
15. Kenali minat siswa-siswa
16. Peduli dengan siswa-siswa
17. Hindari penggunaan ancaman
18. Hindari komentar buruk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar