Senin, 12 Desember 2016

Implikasi Kebutuhan Individu Peserta Didik

     
                  Implikasi Kebutuhan Individu Peerta Didik Terhadap Pendidikan
Pemikiran Maslow tentang teori herarki kebutuhan individu sudah di kenal luas, namun aplikasinya atau terapan untuk kepentingan pendidikan siswa disekolah tampaknya belum mendapat perhatian penuh.Secara ideal, dalam rangka pencapaian perkembangan kebutuhan diri siswa, sekolah seyogyanya dapat menyediakan dan memenuhi berbagai kebutuhan siswanya.

·         Kebutuhan Jasmanai
Sesuai dengan teori herarki kebutuhan Maslow , kebutuhan jasman merupakan kebutuhan dasar manusia yang bersifat instinktif. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka dapat berpengaruh  padaperkembangan pribadi dan perkembangan psikososial peserta didik, serta terhadap proses belajar mengajar  disekolah.

Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan jasmani peserta didik, sekolah bisa melakukan upaya-upaya sebagai berikut :
-          Memberikan pemahaman kepada peserta diik tentang pentingnya hidup sehat dan teratur.
-          Menanamkan kesadaran kepada peserta didik agar mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi dan vitamin yang tinggi.
-          Memberikan waktu kepada peserta didik untuk beristirahat.
-          Memberikan pendidikan jasmani.
-          Memberikan berbagai sara disekolah  agar peserta didik dapat bergerak bebas, bemain, berolahraga, dan lain- lain.
-          Membuat bangunan sekolah dengan memperhatikan sirkulasi udara, pencahayaan, sebagai peserta didik dapat belajar dan beraktivitas dengan nyaman.
-          Mengatur temapat duduk mereka sesuai dengan keadaan fisik mereka.
-          Menyediakan ruang kelas dengan kapasitas yang memadai dan temperature yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah.
-          Menyediakan kamar mandi/ toilet dalam jumlah yang seimbang.
-          Menyediakan ruangan dan lahan untuk istirahat bagi siswa yang kondusif dan representative

·         Kebutuhan Rasa Aman
Rutter(1979) mengatakan bahwa kondisi sekolah yang baik dan pondasi yang kuat membuat tingkah laku dan akademi peserta didik cenderung baik. Murphi(1985) menyatakan bahwa sekolah yang efektif di tentukan oleh lingkungan yang aman dan rapi. Mereka bedua mempunyai pendapat dalam dua dimensi. Dimensi yang pertamayaitu : siswa tak merasa terancam atau ketakutan, merasa aman dan senang saat berada disekolah. Dimensi kedua adalah bahwa sekolah merupakan sebuah sistem penjagaan dan pelaksanaan disiplin.

Contoh pemenuhan kebutuhan rasa aman
-          Sikap guru : menyenangkan ,mampu mneunjukkan penerimaan terhadap siswanya, dan tidak menunjukkan ancaman atau bersikap menghakimi.
-          Adanya ekspektasi yang konsisten.
-          Mengendalikan perilaku siswa dikelas/ sekolah dengan menerapkan sistem pendisiplianan siswa secara adil.
-          Lebih banyak memberikan penguatan perilaku( reinforment) melalui pujian/ ganjaran atas segala perilaku positif siswa dari pada pemeberian hukuman atas perilaku negative siswa.

·         Kebutuhan Akan Kasih Sayang
Peserta didik yang mendapatkan kasih sayang akan merasakan senang, betah dan bahagia berada di sekolah, seakan- kaan memperoleh motivasi belajar diskolah. Akan tetapi , jika murid merasa yang sebaliknya maka itu akan membuat mereka malas belajar.

Contoh Pemenuhan Kasih Sayang Atau Penerimaan
-          Hubungan Guru dengan Siswa
ü  Guru dapat menampilkan ciri-ciri kepribadian : empati, peduli, dan interes terhadap siswa, sabar, adil, terbuka, serta dapat menjadi pendengar yang baik.
ü  Guru dapat menerapkan pembelajaran individual dan dapat memahami siswanya( kebutuhan, potensi, minat, karaktersitik, kepribadian dan latar belakangnya).
ü  Guru lebih banyak memberikan komentar dan umpan balik yang positif daripada yang negative.
ü  Guru dapat menghargai dan menghormati setiap pemikiran, pendapat dan keputusan setiap siswanya.
ü  Guru dapat menjadi penolong yang bisa di andalkan dan memberikan kepercayaan terhadap siswanya.
-          Hubungna Siswa dengan Siswa
ü  Sekolah mengembangkan situasi yang memungkinkan terciptanya kerja sama mutualistik dan saling percaya diantara siswa.
ü  Sekolah dapat menyelengggarakan class metting, melalui berbagai forum, seperti olah araga atau kesenian.
ü  Sekolah mengembangkan diskusi kelas yang tidak hanya untuk kepentingan  pembelajaran.
ü  Sekolah mengembangkan tutor sebaya.
ü  Seklah mengembangkan bentuk- bentuk ekstra kurikuler yang beragam.

·         Kebutuhan Akan Penghargaan
Kebutuhan akan penghargaan ini menyebabkan peserta didik memiliki sesuatu, ingin dikenal dan ingin diakui ditengah- tengah masyarakat. Mereka yang dihargai akan merasa bangga dengan dirinya dan orang lain. Oleh sebab itu, untuk menimbulkan rasa berharga dilingkungan mereka, guru dituntut untuk melakukan hal berikut :
-          Menghargai anak sebagai pribadi yang utuh.
-          Menghargai pendapat dan pilihan siswa.
-          Menerima kondisi siswa apa adanya serta menempatkan mereka pada suatu kelompok sesuia dengan pilihan mereka sendiri.
-          Guru harus menunjukkan kemampuan secara maksimal dan penuh percaya diri dihadapan peserta didiknya.
-          Guru harus mengembangkan konsep diri siswa yang positif.
-          Memberikan penilaian terhadap siswa secara objektif.
-          Menyediakan program makan siang yang higienis, murah atau bahkan gratis.
-          Contoh Pemenuhan Harga Diri
ü  Mengembangkan Harga Diri Siswa
§  Mengembangkan pengetahuan baru berdasarkan latar pengetahuan yang dimiliki siswanya.
§  Mengembangkan sistem pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
§  Memfokuskan pada kekuatan dan asset yang dimiliki setiap siswa.
§  Mengembangkan strategi pembelajaran yang bevariasi.
§  Selalu siap memberikan bantuan apabila para siswa mengalami kesulitan.
§  Ketika harus mendisiplinkan sisw, sedapat mungkin dilakukan secara pribadi, tidak didepan umum.

ü  Penghargaan Dari Pihak Lain
§  Mengembangkan iklim kelas dan pembelajaran kooperatif dimana setiap siswa dapat saling menghormati dan mempercayai, tidak saling mencemooh.
§  Mengembangkan program “star of the week”.
§  Menegmbangkan program penghargaan atas pekerjaan, usaha dan prestasi yag diperoleh siswa.

ü  Pengetahuan dan Pemahaman
§  Memberikan kesempatan kepada siswa unutk mengeksplorasi bidang- bidang yang diketahuinya.
§  Menyediakan pembelajaran yang memeberikan tantangan intelektual melalui pendekatan discovery-inquiry.
§  Menyediakan topik- topik pembelajaran dengan sudut pandang yang beragam.

ü  Estetika
§  Menata ruangan kelas secara rapi dan menarik.
§  Ruangan dicat dengan warna-warna yang menyenagkan.
§  Memelihara sarana dan pra sarana ang ada di sekeliling sekolah.
§  Ruangan yang bersih dan wangi.
§  Tersedia taman kelas dan sekolah yang tertata indah.

·         Kebutuhan Akan Rasa Bebas
Peserta didik harus memiliki kebutuhan akan rasa bebas agar tidak menyebabkan mereka frutasi, merasa tertekan dan lain sebagainya. Mereka juga harus diberikan rasa kebebasan yang memadai.
Contoh Pemenuhan Kebutuhan Akan Rasa Bebas
ü  Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan yang terbaik baginya.
ü  Memberikan kebebasan untuk siswa menggali dan menjelajah kemampuan dan potensi yang dimilikinya.
ü  Menciptakan pembelajaran yang bermakna dikaitkan dengan kehidupan nyata.
ü  Melibatkan siswa dalam proyek atau kegiatan “self expressive” dan kreatif.

·         Kebutuhan Akan Rasa Sukses
Sehubungan dengan kebutuhan akan rasa sukses/ berprestasi , Mc Cielland juga mengajukan teori tentang kebutuhan yang dikenal cukup luas, dengan membagi 3 jenis kebutuhan sebagai berikut :
ü  Need for Acchievement atau N-Ach ( kebutuhan untuk berprestasi) yaitu kebutuhan untuk bersaing atau melampaui standar pribadi. Mc Cielland menemukan ciri-ciri individuyang memiliki kebutuhan ini, antara lain sebagai berikut :
§  Menyenangi sistuasi dimana ia bertanggung jawab atas segala perbuatannya.
§  Menyenangi umpan balik(feedback) yang cepat, nayat dan efisien atas segala perbuatannya.
§  Dalam menentukan prestasinya, ia lebih memilih resiko yang besar.
§  Berusaha melakukan sesuatu dengan cara yang baru dan kreatif.
§  Mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.

ü  Need for Power atau N-Pow ( kebutuhan untuk berkuasa) yaitu suatu kebutuhan untuk memberikan kesan atau memberi pengaruh atas orang lain dianggap sebagai orang yang berkuasa. Ciri- ciri orang yang memiliki kebutuhan ini adalah :
§  Senang dalam menentukan kegiatan organisasi tempat ia bernaung.
§  Sangat peka terhadap struktur pengaruh anatr pribadi dari kelompok atau organisasi.
§  Senang menjadi anggota organisasi yang mencerminkan prestise.
§  Berusaha menolong orang lain walau tidak diminta.

ü  Need for Affiliation atau N- Aff ( kebutuhan untuk berafiliasi), yaitu kecenderungan beberapa individu untuk mencari atau menjalin persahabatan dengan orang lain tanpa melihat statusnya. Ciri-ciri orang yang memiliki kebutuhan seperti ini adalh :
§  Lebih senang berkumpul dengan orrang lain.
§  Sering berhubungan dengan orang lain.
§  Lebih memperhatikan aspek hubungan pribadi.
§  Mencari persetujuan atau kesepakatan dengan orang lain.
§  Lebih aktif dalam melakukan pekerjaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar