Sabtu, 26 November 2016

Teori Kebenaran Menurut William James

William James memberikan suatu pertanyaan yang membingungkan yaitu “truth happens to an idea” atau artinya kebenaran itu terjadi kepada suatu ide. Hal membingungkan dalam pernyataan tersebut adalah bahwa teori kebenaran yang tradisional mengatakan sebaliknya, bahwa kebenaran itu suatu hubungan yang pasti dan tetap atau statis.

Ketika James menyelidiki berbagai teori kebenaran yang tradisional, ia menanyakan, apakah arti kebenaran dalam tindakan. Kebenaran harus merupakan nilai dari satu ide. Tak ada sesuatu motif dalam mengatakan bahwa sesuatu itu benar atau tidak benar, kecuali untuk memberi petunjuk bagi tindakan yang praktis.

James akan bertanya: “apakah perbedaan yang kongkrit yang akan disebabkan oleh ide itu dalam penghidupan?” Suatu perbedaan yang tidak menyebabkan perbedaan bukanlah perbedaan”, akan tetapi hanya permainan kata.

Suatu ide menjadi benar atau dijadikan benar hanya oleh berbagai kejadian. Suatu ide itu benar jika ia berhasil atau jika ia memberi berbagai akibat yang memuaskan. Kebenaran itu relatif, kebenaran juga berkembangan. Kebenaran (truth) adalah yang menjadikan berhasil dalam cara kita berpikir dan kebenaran (right) adalah yang menjadikan berhasil cara kita bertindak.

Ide, doktrin dan teori menjadi alat untuk membantu kita menghadapi situasi; doktrin bukannya jawaban terhadap permasalahan. Suatu teori itu adalah buatan manusia untuk menyesuaikan diri dengan maksud-maksud manusia, dan satu-satunya ukuran kebenaran suatu teori adalah jika teori tersebut membawa kita kepada berbagai hasil yang bermanfaat. Workability (keberhasilan), satisfaction (kepuasan), konsekuensi dan result (hasil) adalah sederetan kata kunci dalam konsepsi pragmatisme tentang kebenaran.

Moralitas, seperti kebenaran, bukannya tetap akan tetapi berkembang karena situasi kehidupan, sumber dan otoritas bagi kepercayaan dan tindakan hanya terdapat dalam pengalaman. Sesuatu yang baik adalah sesuatu yang memberikan kita kehidupan yang lebih memuaskan; yang jahat adalah sesuatu yang condong untuk merusak kehidupan. James adalah seorang pembela yang kuat bagi kemerdekaan moral dan indeterminisme. Ia percaya bahwa determinisme adalah suatu pemalsuan intelektual dari pengalaman.

James mendukung meliorisme, yang berarti bahwa dunia itu tidak seluruhnya jahat dan tidak seluruhnya baik, akan tetapi dapat diperbaiki. Usaha untuk memperbaiki dunia adalah berharga dan berfaidah, dan kecondongan evolusi biologi dan sosial adalah ke arah perbaikan semacam itu.

Daftar Pustaka
Titus, Harold H., 1984. Persoalan-persoalan Filsafat. Jakarta: Penerbit Bulan Bintang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar