Rabu, 30 November 2016

Aliran Navitalisme dalam pendidikan

      Aliran-aliran pendidikan telah dimulai sejak awal hidup manusia, karena setiap kelompok manusia selalu dihadapkan dengan generasi muda keturunannya yang memerlukan pendidikan yang lebih baik dari orang tuanya. Di dalam kepustakaan tentang aliran nativisme dalam pendidikan, pemikiran-pemikiran tentang pendidikan telah dimulai dari zaman yunani kuno sampai kini. Oleh karena itu bahasan tersebut hanya dibatasi pada beberapa rumpun aliran klasik, pengaruh sampai saat ini dan dua tonggak penting dalam kehidupan.
Aliran Nativisme
Aliran ini ditokohi Schopen Hauwer (Jerman : 1788-1860) berpendapat bahwa manusia dilahirkan dengan potensi-potensi yang sudah jadi, sehingga faktor pendidikan dan lingkungan tidak ada pengaruhnya terhadap perkembangan anak, yang baik akan menjadi baik dan yang jelek akan menjadi jelek. Aliran ini berpendapat sekalipun diperlukan pendidikan, pendidikan tersebut hanya bertujuan untuk memelihara dan mengembangkan potensi yang dibawa sejak lahir. Hasil perkembangan anak tersebut ditentukan oleh pembawaan yang sudah diperoleh sejak kelahiran. Lingkungan kurang berpengaruh terhadap pendidikan dan perkembangan anak. Oleh karena itu hasih akhir pendidikan ditentukan oleh pembawaan yang sudah dibawa sejak lahir. Berdasarkan pandangan ini maka keberhasilan pendidikan ditentukan oleh anak didik itu sendiri. Pendidikan yang tidak sesuai dengan bakat dan perkembangan anak sendiri. Istilah nativisme dari asal kata Native yang berarti terlahir. Bagi nativisme, lingkungan sekitar tidak ada artinya sebab lingkungan tidak akan berdaya dalam mempengaruhi perkembangan anak. Penganut pandangan ini menyatakan bahwa kalau anak mempunyai pembawaan jahat maka dia akan menjadi jahat. Sebaliknya kalau anak mempunyai pembawaan baik maka ia akan menjadi orang baik. Pembawaan buruk dan baik ini tidak dapat diubah dari kekuatan luar.
Meskipun dalam sehari-hari, sering ditemukan anak mirip orang tuanya (secara fisik) dan anak juga mewarisi bakat dan sifat dari orang tuanya. Tetapi pembawaan itu bukanlah merupakan satu-satunya faktor yang menentukan perkembangan. Masih banyak faktor yang mempengaruhi pembentukan dan perkembangan anak dalam menuju kedewasaan. Pandangan konvergensi akan memberikan penjelasan tentang pentingnya kedua faktor yaitu pembawaan atau hereditas dan lingkungan dalam perkembangan anak. Terdapat suatu pokok pendapat aliran nativisme yang berpengaruh luas yakni bahwa dalam diri individu terdapat suatu ’inti’ pribadi yang mendorong manusia untuk mewujudkan diri, mendorong manusia dalam menentukan pilihan dan kemauan sendiri, dan yang menempatkan manusia sebagai makhluk aktif yang mempunyai kemauan bebas.
Meskipun pandangan ini mengakui pentingnya belajar, namun pengalaman dalam belajar. Itu ataupun penerimaan dan persepsi seorang banyak ditentukan oleh kemampuan memberi makna kepada apa yang dialaminya itu. Pendekatan ini sangat mementingkan pandangan holistik (menyeluruh, gestait) serta pemahaman perilaku orang dari sudut pandang si empunya perilaku itu. Terdapat variasi pendapat dari pendekatan phenomenologi/humanistik tersebut sebagai berikut :
1. Pendekatan aktualisasi diri atau non direktif.
2. Betapa pentingnya memahami hubungan ”transaksi” antara manusia dan lingkungannya sebagai bekal awal memahami perilakunya.
3. Pendekatan ”gestait” baik yang klasik maupun pengembangan selanjutnya.
4. Pendekatan ”search for meaning” dengan aplikasinya sebagai logotherapy dari viktor franki yang mengungkapkan betapa pentingnya semangat (human spirit) untuk mengatasi berbagai tantangan masala yang dihadapi..
PENUTUP
Dari aliran nativisme dalam pendidikan tersebut maka dapat kita simpulkan pandangan aliran nativisme dalam pendidikan.
Pembawaan tidak akan berkembang dengan baik manakala tidak ada dukungan pendidikan dan atau lingkungan. Sebaliknya pendidikan dan atau lingkungan tidak akan berlangsung dengan baik manakala pada diri anak tidak ada pembawaan yang mendukungnya.
DAFTAR PUSTAKA
Juhri, 2009. Landasan dan Wawasan Pendidikan. Lampung. Lemut UM Metro Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar